Pencerahan dari "The Science of Getting Rich"

An image of a person meditating or praying: Depicting the spiritual dimension of human needs.



Tadi sore, aku melanjutkan membaca buku favoritku, "The Science of Getting Rich". Dari sana, aku mendapatkan pencerahan bahwa setiap manusia memiliki 3 motif atau dorongan untuk bertahan hidup dan melanjutkan hidupnya:
  1. Kebutuhan Jiwa (Soul)
  2. Kebutuhan Tubuh (Body)
  3. Kebutuhan Pikiran (Mind)
Jika dijabarkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melihat bahwa tubuh kita memiliki kebutuhannya sendiri yang harus dipenuhi, seperti makanan, nutrisi yang cukup, gizi, olahraga, tempat berlindung, pakaian, dan lain sebagainya.

Begitu pula dengan pikiran, manusia tidak bisa hidup tanpa sesuatu yang bisa dia jadikan pelajaran. Entah itu diperoleh dari ruang lingkup formal seperti sekolah atau perkuliahan, buku, atau bahkan dari perenungan diri (kontemplasi), observasi, bahkan rekreasi yang memikat pemikirannya terhadap objek-objek di sekitar yang dituangkan dalam seni, cerita budaya, atau bahkan sejarah. Nampaknya semua hal itu dibutuhkan seseorang untuk menjaga dan memenuhi kebutuhan otak atau pikirannya.

Dan ketiga, ini hal yang paling menarik dan membangkitkan pikiran bagiku. Ternyata untuk bisa memenuhi kebutuhan Jiwa, seseorang perlu memiliki cinta atau "love". Tapi aku pribadi lebih senang memaknai konsep cinta ini sebagai konseptual yang lebih luas, bukan hanya berbicara seputar drama hubungan romantis. Aku memaknai cinta yang dibutuhkan oleh jiwa ini sebagai cinta yang dimanifestasikan sebagai kekuatan positif, yang mendorong, mengatur, bahkan menggerakkan semua hukum-hukum alam yang ada di semesta, bahkan menggerakkan manusia. Sehingga manusia ini pada akhirnya mampu terus berkarya, memiliki gairah hidup untuk terus berjuang menyelesaikan perannya yang sudah dititipkan Tuhan kepada dirinya di dunia ini hingga akhir waktunya.

Sekian tentang insights baru yang aku dapatkan hari ini.

I love you all.

Post a Comment

0 Comments